Cara Mencegah dan Mengobati Demam Berdarah

Deman berdarah dengue (DBD), pada bulan-bulan terakhir ini mulai menggejala dan menjadi epidemi di tengah masyarakat. Dalam kondisi seperti ini, apalagi pada musim hujan yang cenderung ketahanan tubuh cepat terganggu, perlu pencegahan agar tubuh tidak terserang oleh berbagai penyakit, khususnya BDB

DBD yang memberikan efek rasa sakit serta melemahkan tubuh, oleh karena itu, demam berdarah dikenal juga sebagai “demam sendi” (break bone fever). DBD disebarkan/ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina yang telah terinfeksi virus dengue, dan akibatnya bisa sangat fatal. Penyebaran penyakit ini mencapai sepertiga dari seluruh belahan dunia.

Gejala-gejala yang ditimbulkan
Korban yang terinfeksi dengue, butuh waktu empat sampai sepiluh hari untuk diketahui gejala bisa tampak. Gejalan itu umumnya seperti:

• Demam tinggi 
• Sakit kepala berat 
• Rasa nyeri di bagian belakang mata 
• Mual-mual (nausea) 
• Muntah-muntah 
• Pembengkakan kelenjar 
• Nyeri sendi dan otot 
• Ruam (dalam beberapa kasus yang ditemui) 

Gejala terparah dari demam berdarah adalah syndrom demam itu sendiri, yang menyebabkan pendarahan, kebocoran pembuluh darah (saluran yang mengalirkan darah), dan rendahnya tingkat trombosit darah (yang menyebabkan darah membeku). Yang kedua adalah sindrom renjat dengue, yang menyebabkan tekanan darah rendah dan tentu berbahaya.

Tindakan Pengobatan

Belum ada vaksin yang dapat mencegah seseorang terkena virus dengue tersebut. Bentuk perawatan dan pengobatan pun bermacam-macam tergantung tingkat gejala demam berdarah yang muncul. Namun demikian, terdapat beberapa tindakan pencegahan demam berdarah dengue ini, dan langkah-langkahnya jauh lebih dianjurkan dan penting. 

Cara Mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD)
  1. Nyamuk aedes agypti dikenal melakukan aktivitas “menggigit” manusia pada siang hari dan tempat berkembang biak paling umum adalah wadah-wadah buatan manusia itu sendiri. Oleh karena itu, disarankan untuk tidak membiarkan berbagai wadah tergenang air diam (tidak mengalir). Bersihkan berbagai wadah yang memungkinkan tergenang air (pot-pot, ember, dll), ganti air di dalam bak mandi secara rutin. Jika air di dalam wadah memang harus tergenang dalam waktu lama, siapkan penutup yang rapat di bagian atasnya. 
  2. Balikkan wadah-wadah kosong yang mampu menampung air sehingga mencegah kemungkinan untuk menampung air tak terpakai. 
  3. Gunakan obat nyamuk oles atau bakar, baik di siang hari maupun malam hari. 
  4. Pastikan jendela dan pintu tidak memiliki lubang kecil sehingga memberi jalan masuk bagi nyamuk. Pastikan pula ventilasi udara memiliki penyaring untuk mencegahnya masuk. 
  5. Jika ada orang di rumah yang sudah terjangkit penyakit DBD ini, bersegeralah menutup berbagai kemungkinan untuk terjadinya gigitan kedua, baik pada diri si penderita maupun bagi yang lain yang belum tergigit.
  6. Jika perlu, upayakan ada jaring anti nyamuk (kelambu) di tempat tidur anda. 
  7. Tutup tempat sampah jika sedang tidak digunakan. Tempat seperti ini menjadi tempat sembunyi favorit untuk nyamuk dan bebrapa jenis serangga lainnya. 
  8. Jika anda menggunakan penyejuk udara (AC), ingat untuk membersihkan dan membuang air di dalam nampan air secara teratur. 
  9. Cara alami untuk menjauhkan nyamuk adalah dengan meletakkan tanaman tulsi/tulasi di dekat jendela-jendela rumah. Tanaman ini memiliki beberapa sifat yang mampu mencegah nyamuk berkembang biak. 
  10. Kamper atau kapur barus juga merupakan cara ampuh untuk menjauhkan nyamuk. Bakar kapur barus di sebuah ruangan dan tutup jendela serta pintu selama kurang lebih 15 menit. Setelah itu ruangan akan terbebas dari nyamuk. 
Meski cara pengobatan yang tepat belum ditemukan, namun demam berdarah sebenarnya adalah penyakit yang bergantung pada kondisi lingkungan. Oleh karena itu, menjaga kebersihan dan mencegah nyamuk demam berdarah berkembang biak adalah cara yang tepat dan bisa dilakukan siapa saja. (rizka/www.kolomsehat.com)