Dugaan Penyimpangan Pengdaan Buku Perpustakaan

Sejumlah aktifis Mahasiswa Sumekar Raya (Mahasurya) mendatangi gedung DPRD Sumenep untuk mempertanyakan dugaan penyimpangan pengadaan buku perpustakaan SD/SLB, serta dugaan penyimpangan alat peraga SD dan alat lab IPA SMK.

Ditemui Komisi D DPRD Sumenep para aktifis menyampaikan bahwa pihak Unit Layanan Pengadaan (ULP) sengaja merekayasa komposisi buku melampaui Juknis Kementrian dan Kebudayaan dan Pendidikan RI, akhirnya pihak pemenang tidak bisa melengkapi buku yang dimaksud,” terang korlap aksi, Bisri Gie, Senin (26/1/15).

Menurutnya, dugaan penyimpangan pengadaan Buku Perpustakaan SD/SLB tahun anggaran 2012 dan 2013, Dinas Pendidikan ini tidak bisa dibiarkan dan pihaknya berharap kepada Komisi D DPRD Sumenep segera ditindaklanjuti, karena terdapat banyak kejanggalan.

“Saya meminta dengan tegas kepada pihak Komisi D DPRD persoalan ini segera ditindaklanjuti. Karena hal ini menimbulkan kerugian pada negara,” ungkap Bisrixx Akibat dari dugaan tersebut kerugian Negara sebesar Rp. 1.652.560.334,00 tahun 2012 sedangkan pada tahun 2013 Rp. 3.303.611.000,00 semua berjumlah Rp. 4.956.171.334,00.

“Apabila persoalan ini tidak ditindaklanjuti, maka kami Mahasurya akan ngluruk kantor DPRD Sumenep dengan massa yang lebih banyak lagi,” ancamnya.xx Anggota Komisi D, Abrori anggota komisi D mengatakan dirinya sangat mengapresiasi atas kedatangan mahasiswa, dan dirinya berjanji akan menindaklajuti secepat mungkin persoalan tersebut.

“Saat ini ketua komisi D sedang keluar kota, dan hal ini masih saya akan sampaikan kepada ketua dan semua anggota komisi D. Insya Allah bulan februari kalau tidak ada kendala akan melakukan sidak,” pungkasnyaxx