Perasaan Gelisah dan Depresi, Pemicu Utama Tindak Kekerasan

Madura_Aktual; Direktur The Wahid Institute Yenny Wahid membeberkan penyebab orang Indonesia bertindak radikal. Penyebab utama orang berbuat radikal lebih disebabkan perasaan gelisah dan depresi.

"Anak muda yang gelisah dan depresi yang ingin melakukan sesuatu, lalu itu yang ditawarkan ISIS, sense of heroism. Ini bukan cuma di Indonesia saja, tapi di banyak negara," ujar Yenny di dalam Simposium Nasional Taruna Merah Putih (TMP) di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Senin (14/8).

Hadir sebagai pembicara dalam Simposium Nasional itu antara lain Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Ketua UKP Pancasila Yudy Latif. Hadir juga dalam itu seperti Sekjen PDIP Hasto Kristianto dan Ketua TMP Maruarar Sirait.

Yenny memaparkan hasil survei lembaganya terkait radikalisme di Indonesia. Dari 150 juta penduduk yang berusia 17 tahun ke atas, sebanyak 0,4 persen atau 600.000 orang pernah melakukan tindak radikal. Sementara sebanyak 7,7 persen atau sekitar 11 juta lebih rakyat Indonesia ingin berbuat radikal jika ada kesempatan.

"Bayangkan 11 juta itu sama dengan masyarakat Jakarta dan Bali. Kalau semuanya ingin melakukan tindakan radikal pusing kepala barbie," seloroh Yenny.

Survei tersebut melibatkan 1.520 responden, dengan menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error2,6 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Ia juga nenyebut, pendidikan, ekonomi dan tempat tinggal tidak memiliki korelasi dengan radikalisme. Yenny menyebut teroris Bahrun Naim yang merupakan orang kaya dan berpendidikan S2 namun akhirnya bergabung dengan ISIS. (beritasatu)