Hujan Lebat Landa Sumenep, Gedung SDN Mandala IV Ambruk

Kondisi gedung sekolah yang ambruk
Madura_Aktual, Sumenep; Hujan lebat disertai angin kencang melanda Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengakibatkan gedung Sekolah Dasar Negeri (SDN) Mandala IV, Kecamatan Rubaru ambruk. Beruntung dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa, lantaran saat peristiwa terjadi siswa tidak ada di kelas.

 “Para siswa terpaksa melaksanakan proses belajar di mushala milik warga,” kata salah seorang guru SDN Mandala IV, Edy Suyitno, Selasa (17/10/2017).

Menurut Edy, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 18.00 Wib ketika itu tidak ada satupun siswa dan guru yang beraktifitas. “Ketika kami tiba disini, gedung sekolah sudah rata dengan tanah. Menurut keterangan warga, gedung ini roboh pada sore hari,” ungkapnya.

Kata Edy, ada tiga ruang kelas yang ambruk akibat diterpa angin kencang. Sehingga para siswa harus mengikitu KBM diluar ruangan kelas karena tempat mereka belajar dipenuhi reruntuhan gedung sekolah. Meski proses belajar mengajar dilakukan diluar kelas para siswa tetap mengikuti pelajaran dengan penuh semangat.

 “Usia bangunannya memang sudah terbilang tua, dan tidak pernah tersentuh perbaikan. Banyak gedung yang memang sudah retak, tapi mau bagaimana lagi, ini sudah tidak ada pilihan lain. Iya tetap kami gunakan untuk KBM,” tuturnya.

Lanjut Edy, saat ini siswa tetap menjalani proses belajar mengajar, meski aktivitas dilaksanakan di dalam mushala. Karena jika kegiatan belajar dihentikan khawatir siswa ketinggalan mata pelajaran, apalagi waktu perbaikan sekolah belum bisa dipastikan sampai kapan selesainya.

“Ya terpaksa kami menggunakan ruangan mushala untuk kegiatan belajar, meski diisi seluruh siswa dari kelas satu sampai enam. Ini adalah jalan terbaik agar siswa tetap belajar,” imbuhnya.

Kondisi mushala yang tidak begitu luas membuat siswa merasa kurang nyaman menjalankan aktivitas kegiatan belajar. Karena dalam satu ruangan diisi oleh puluhan siswa dari kelas satu hingga enam.
“Yang jelas kurang nyaman dan konsentarsi siswa terhadap pelajaran yang dijelaskan oleh guru tidak akan maksimal, namun itu merupakan jalan terbaik agar para siswa tidak ketinggalan mata pelajaran,” ungkapnya.
Sedangkan siswa yang menempuh pendidikan di sekolah ambruk itu sebanyak 20 siswa, diantaranya, kelas 1, dua siswa, kelas 2, dua siswa, kelas 3, lima siswa, kelas 4, enam siswa, kelas 5, dua siswa dan kelas 6, tiga siswa. (asatoe/san)