Dramawan Sumenep Akan Tampil di Borobudur Writers & Cultural Festival 2018

Para pemain "Menjahit Kertas"
Madura_Aktual; Sumenep: “Anak Desa”, kerap disebut-sebut sebagai orang pinggiran, terbelakang, ndeso  dan bahkan “tidak modern”. Idiom itu tentu tidak selalu benar, karena dalam kondisi tertentu justru anak desa inilah kerap melampaui kemampuan orang kota.

Hal ini dibuktikan oleh dramawan Anwari  yang nantinya hadir dan tampil di Borobudur Writers & Cultural Festival 2018, 22-25 November 2018, dengan mengusung tatengghun “Menjahit Kertas”. Kepala suku Sakte Teater Padepokan Seni Madura ini, juga akan memboyong kerabat dekatnya, seperti saudaran sepupu, paman, bahkan ada sang guru perempuan serta sejumlah kerabat lainnya terlibat dalam pertunjukan ini.

“ Anak2 desa yang tidak mengerti tentang teater yang mereka tahu hanya latihan dan pentas, kami aktor desa bukan aktor kota, ungkapan itu ingin menjadi sebuah pembeda dalam intensitas daya juang,”, ungkap Anwari pada saya.

Dikatakannya, di desanya latihan bersama keluarga, namun disiplin, disiplin waktu, disiplin sikap, dan disiplin pikiran. “Kesungguhan dari setiap personil tidak dengan kata-kata atau retorika. Yang ada lakukan”

“Karena kami aktor desa, kami memahami desa dan diri sendiri, melebihi tafsir maupun ekspektasi pikiran orang2 kota atau oarang diluar desa. Yang selalu menafsir lebih tentang kami, maka kami adalah pelaku kesenian yang tumbuh dari dalam dan bergerak diluar”.

Demikian pengakuan Anwary yang bermukim di dusun Blowar, desa nyapar, Kec. Dasuk, Sumenep, Madura.

Dalam pertunjukan bergengsi ini tentu Anwari tidak sendirian. Sejumlah seniman dan penyair beken turut tampil bersama, ada penari Melati Suryodarmo & Katsura Kan (Jepang), Ery Mefri, Djarot S Darsono Taksu, Yusril Katil, Cok Sawitri, Miroto, Tomy Broer & Katia Engel (Jerman), Bimo Wiwohatmo

Hadir pula nanti penyair Shivram Gopinath (Singapura), Zahid M Nazer, Arie B Prasetyo (anak BMS yang kini menetap di Bali), Taufik Ikram Jamil serta pertunjukan lainnya dari beberapa daerah.

“Menjahit Kertas” merupakan sebuah pertunjukan yang menggabungkan teater tubuh, musik tong tong, dan memori-memori akan sejarah tubuh ini pimpinan produksi dipimpinan Elyda K. Rara, Sutradara: Anwari; Artistik: H. Abdul Aziz | M. Syafi’i | Hermanto dan pemain: Moh. Irwan Sudarmaji | Samsudin | Sisriyadi | Maulinda Agustini | Hariyanto | Anton (syaf)