Begal dan Koruptor, Apa Bedanya ?

Pemberitaan di sejumlah media tentang perbuatan kriminal begal, tampaknya bagi masyarakat demikian lekat digendang telinga. Hal ini tentu diharapkan menjadi motivasi untuk terhindar dari pembegalan, meski dibalik itu menjadi miris dan traumatis. Namun realitas di lapangan semakin jelas, sekelompok orang yang disebut begal itu telah merambah ke sejumlah wilayah dari perkotaan sampai pedesaan.

Sebagaimana diketahui, operasi begal yang dilakukan para penjahat jalanan ini, bukan saja dilakukan kalangan profesi kejahatan, tapi juga kini telah menjadi trend bagi penjahat baru dan kalangan remaja. Bahkan beberapa anak diberitakan kepergok mencuri, sementara berita lainnya anak tingkat SD sampai melakukan pemukulan terhadap teman sekolahnya, meski tidak disebut begal.

Persoalan klasik yang biasa jadi alasan kejahatan ini selalu pada titik kebutuhan material. Bahkan ada sementara  pihak menyatakan begal terjadi lantaran kebutuhan masyarakat makin meningkat, sementara daya beli makin tidak terjangkau. 

Diakui atau tidak, setelah pemerintah menaikkan harga BBM, harga barang kebutuhan pokok terimbahs naik, sementara harga BBM turun, harga-harga barang tidak pernah turun. Dalam posisi ini bagi masyarakat bawah, sangat rentan memunculkan pesoalan. Penghasilan yang diharapkan berimbang dengan kebutuhan, ternyata jauh pasak daripada tiang.

Barangkali titik ini yang peelu dibenahi. Mengapa pegawai negeri agar terhindar dari perbuatan korupsi dengan menaikkan gajinya. Mengapa pegawai negeri yang bergaji kerap juga melakukan tindak korupsi. Mengapa kebutuhan dan hak ekonomi rakyat kecil selama hanya sebatas dijadikan "tumbal" dan ekploitasi kalangan polisi, sekedar untuk merebut kursi.

Terkait dengan akibat tersebut, persoalan ekonomi rakyat kecil lebih tinggi diangkat kepermukaan. Artinya yang juga diperhatikan dan dipertanyakan, mengapa mereka membegal. Dalam kasus begal, persoalan penyebab kejahatan ini menang tidak pernah dimunculkan kepermukaan. Tidak pernah terdengar pertanyaan;  bagaimana solusi untuk menghindarkan mereka dari kejahatan begal?

Kriminalitas atau kejahatan bukan merupakan bawaan sejak lahir atau warisan, juga bukan warisan biologis. Tingkah laku kriminal itu bisa dilakukan oleh siapun juga, baik pria maupun wanita, remaja atau lanjut umur, termasuk juga pada anak, bahkan dalam tataran tertinggi kejahatan bisa mungkin (dan terlalu mungkin)  menyusup dikalangan eksikutif, legislatif, bahkan yudikatif.

Tindakan kejahatan ini bisa dilakukan secara sadar , difikrkan, direncanakan, diarahkan pada maksud tertentu dengan sadar, tapi juga bisa didorong obsesi yang tidak bisa dibendung. Kejahatan juga bisa dilakukan secara tidak sadar, misal karena terpaksa untuk mempertahankan hidupnya, terpaksa harus menyerang bahkan sampai terjadi pembunuhan.

Dalam masyarakat modern yang sangat kompleks membutuhkan aspirasi material tinggi, dan sering dibarengi ambisi sosial yang tidak sehat. Dambaan pemenuhan kebutuhan material yang melimbah, tanpa adanya kemampuan untuk mencapainya dengan jalan wajar mendorong individu melakukan tindak kriminal. 

Jadi faktor material dan kebutuhan kekayaan melimpah, yang menjadi penyebab utama dari sebuah kejahatan. Lalu bagaimana bentuk kejahatan korupsi ? dan apa bedanya dengan kejahatan begal?. Jawaban yang paling tepat, bila begal melawan dan mencederai maupun membunuh korban secara terang-terangan, sementara korupsi “mencederai dan membunuh korban”, secara samar dan sistematis.

Sebagaimana kejahatan umumnya, korupsi juga berlangsung pada semua lapisan masyarakat. Apalagi pada kejayaan modernisasi sekarang ini, korupsi juga merambah dan mendomani semua sektor kehidupan. Karena memang korupsi menumbuhkan perubahan-perubahan nilai yang mendasar di masyarakat

 Sebagaimana kejahatan begal, korupsi dilakukan lantaran kebutuhan individu yang melonjak, yaitu kebutuhan yang melebihi dari keinginan standar. Nah, dengan sadar ataupun tanpa sadar korupsi juga menjadi hantu masyarakat, yang sama-sama membegal terhadap norma kehidupan dan keberlangsungan hidup pihak lain. Jadi begal dan koruptor apa bedanya? (Syaf Anton Wr )