Dari Tentara Sampai Membuka Therapy Ramuan Banyu Urip

Madura_Aktual, Sumenep; Berangkat dari basic seorang meliter, MS. Arifin dalam kesibukannya bahu-membahu dengan istrinya membangun sebuah komunitas pengobatan alternatif. Ia melabeli jalan suksesnya itu dengan nama Komunitas Therapy Ramuan Banyu Urip yang berpusat di Yogyakarta.

Walaupun masih aktif bertugas sebagai tentara di Yogyakarta, hal itu tak menyurutkan langkahnya membangun bisnis pengobatan yang cukup terjangkau bagi masyarakat yang tidak mampu. Sengaja ia memilih karyawan yang profesional di bidangnya. Hal itu bertujuan agar pelayanan kepada pasien maksimal dan memuaskan. Dan ini berhasil sesuai dengan harapan.

 Bahkan setiap hari Minggu MS. Arifin memberikan layanan pengobatan gratis. Ikhtiar mulia ini ia terapkan untuk memberikan kesempatan berobat sampai sembuh kepada kaum dhuafa.

 “Saya intinya ingin beramal. Kalau bukan sekarang kapan lagi kita bisa berbagi kepada wong cilik,” cetus lelaki yang berasal dari Pasongsongan, Kabupaten Sumenep.

Komunitas Therapy Ramuan Banyu Urip ini sudah membuka cabang di kota-kota besar di Indonesia. Bahkan juga di luar negeri sudah ada cabangnya. Ia mengatakan, kalau dirinya memenuhi permintaan pasien yang mengetahui lewat sosial media. Maka mau tak mau ia mengabulkan keinginan mereka untuk membuka cabang di luar negeri.

 “Pasien kami memang banyak yang dari luar negeri. Dan mereka sangat puas dengan pelayanan kami. Atas anjuran mereka, kami pun akhirnya memenuhi permintaannya,” tukas lelaki berpangkat Sertu dengan nada promosi.

 Andalan dari pengobatan ini adalah sebuah ramuan yang multi manfaat. Dan ramuan ini sudah berlegalitas pemerintah dan aman. Bisa mengobati segala macam penyakit, mulai yang ringan sampai yang akut.  Cara pengobatan ramuan yang berbahan dasar air kelapa dan daun sirih ini, yaitu bisa lewat dioles, diminum, tetes pada mata, gurah di bawah lidah, dan kompres.

Sebagai owner Therapy Banyu Urip, telah mengantarkannya menjadi jutawan yang murah hati dan senang berbagi. Dari sikap inilah yang mungkin, ia semakin hari semakin sukses. (yant kaiy)