SDN Pandian V Sumenep, Kenalkan Kesenian Lokal Pada Siswanya

Siswa SDN Pandian V, menjelang pertunjukan
Madura Aktual, Tangan-tangan mungil sejumlah murid SDN Pandian V, Kecamatan Kota Sumenep, Madura, tampak dengan lentur dan lincah memainkan alat musik tradisi didepannya. Itulah gambaran bahwa musik tradisi tradisi tidak seutuhnya dijauhi oleh kalangan remaja. 

Dikalangan masyarakat pendidikan, sekolah dasar yang terletak dibarat kota Sumenep kerap menyodorkan pertunjukan seni siswa dalam beberapa peristiwa kesenian, baik di Sumenep maupun tingkap provinsi Jawa Timur.

“Selain gamelan, disini juga diajarkan pada murid seperti, musik patrol, hadrah, seni tari dan bentuk kesenian lainya sebagai kegiatan harian” kata Heru Budi Santoso, Kepala SDN Pandian V , ketika ditemuai Madura Aktual.

Menurutnya, salah satu cara memfilter budaya global yaitu dengan cara memperkenalkan budaya lokal. Dari konsep itulah SDN Pandian I ini berusahan menanamkan kecintaan budaya kepada anak didik dengan cara memberi kesempatan untuk berlatih dan mempraktekkannya.

“Kesenian tradisi yang berisi nilai-nilai luhur semakin pudar akibat tergerus perkembangan teknologi. Anak-anak kita lebih senang berlama-lama bermain gadget dengan game-game terbaru dan mulai meninggalkan budaya lokal”, jelasnya.. 

Berangkat dari kegelisahan itulah di lembaga pendidikannya sejak tahun 2006 telah bergabung dengan PPST (Paguyuban Peminat Seni Tradisi) Jawa Timur. “ Jadi setiap tahun selalu tampil mewakili Sumenep pada acara pagelaran bergengsi tingkat provinsi”, ujar Heru.

Dibawah binaan bapak Edi Susanto, setiap Sabtu dan Minggu para siswanya belajar menabuh gamelan maupun musik patrol. “Bukan itu saja para siswa diberi kebebasan untuk memilih sesuai dengan bakat dan minatnya, yang suka hadrah ya ikut hadrah, yang senang menari langsung bergabung dengan sanggar tari”, jelasnya. 

Dengan sering tampil diajang yang bergengsi anak-anak semakin mengetahui keragaman budaya yang dimiliki bangsa ini. “Ini sebuah proses edukasi yang sangat baik bagaimana mereka bersosialisasi dengan orang lain, mengetahui karakter seni tradisi dari daerah lain”, urai Heru. 

Dikatakannya, dengan bekal itulah anak-anak semakin apresiatif terhadap nilai seni, menumbuhkan semangat berkarya, kompetitif untuk menjadi yang terbaik. Dan pada akhirnya dalam proses itu anak-anak akan lebih menjadi kreatif dan tentunya berkarakter

Lebih detail Heru menyatakan tampil di ajang pagelaran yang diselenggarakan PPST adalah sebuah prestasi yang membanggakan karena pagelaran tersebut adalah ajang tampil prestasi yang sangat representatif. 

Untuk itulah Heru berharap semua pihak untuk ikut andil membina pengembangan dan pelestarian seni tradisi, 

“Banyak sekali manfaat yang didapatkan dengan mencintai seni tradisi, pertama meningkatkan prestasi dan kepribadian, kedua meningkatkan solidaritas antar teman dan berfikir kreatif, itu bagi siswa dan bagi guru akan mampu meningkatkan kreatifitas”, jelasnya. (EL)