M. Shoim Anwar, Sastrawan Peraih Predikat Cumlaude.

M. Shoim Anwar
Madura Aktual; Dalam percaturan sastra di tanah air, nama M. Shoim Anwar tidak asing lagi, karena sastrawan yang lahir di Desa Sambong Dukuh, Jombang,  Jawa Timur sudah malang melintang di dunia sastra. Ia memang dikenal sebagai cerpenis, namun tulisan-tulisan yang dimunculkan juga dalam bentuk esai sastra.

Shoim muda, setamat dari SPG di kota kelahirannya (1984), dia melanjutkan ke Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, IKIP Surabaya/Universitas Negeri Surabaya,  hingga memperoleh gelar doktor. Program S2 dan S3 diselesaikan dengan predikat cumlaude.

Shoim  banyak menulis cerpen, novel, esei, dan puisi di berbagai media. Cerpen-cerpennya dimuat dalam antologi berbahasa Indonesia, Inggris, dan Prancis,  seperti Cerita Pendek dari Surabaya (editor Suripan Sadi Hutomo), Negeri Bayang-bayang (editor D. Zawawi Imron, dkk.), Angkatan 2000 dalam Sastra Indonesia (editor Korrie Layun Rampan), Dari Fansuri ke Handayani (editor Taufiq Ismail, dkk.), Horison Sastra Indonesia (editor Taufiq Isamail, dkk), Black Forest (kurator Budi Darma), New York After Midnight (editor Satyagraha Hoerip), Beyond the Horizon (editor David T. Hill), Le Vieux Ficus et Autres Nouvelles (editor Laura Lampach), dll.

Kumpulan cerpen Shoim yang telah terbit adalah Oknum (1992), Musyawarah Para Bajingan (1993), Limau Walikota (ed.,1993), Pot dalam Otak Kepala Desa (1995), Bermula dari Tambi (ed.,1999), Soeharto dalam Cerpen Indonesia (ed., 2001), Sebiji Pisang dalam Perut Jenazah  (2004), Perempuan Terakhir (2004), Asap Rokok di Jilbab Santi (2010), Kutunggu di Jarwal (2014), dan kumpulan drama Theatrum - Malam Terakhir (ed.,2013). 

Novelnya yang pernah dipublikasikan Meniti Kereta Waktu (1999), Sang Pelancong (1991), Angin Kemarau (1992), Tandes (1999), serta Elies (2006).  Buku lain yang ditulisnya adalah  Sejarah Sastra Indonesia (2012), Sastra Lama (2013), dan Sastra Rebonding (2013), dan Sastra yang Menuntut Perubahan (2015) –san -