Teori Konspirasi, 5 Dugaan Merebaknya Virus Corona


Teori konspirasi selalu muncul dalam berbagai bidang kehidupan, tidak terkecuali seputar virus Corona. Sifat alamiah otak manusia memang membuatnya selalu tampak menarik dan bikin penasaran.

Psikiater dari RS Jiwa Marzoeki Mahdi Bogor, dr Lahargo Kembaren, SpKJ, menjelaskan teori konspirasi tidak selalu bisa dipertanggungjawabkan karena mengabaikan fakta-fakta atau bukti yang ada. Disebutnya, teori konspirasi hanya sebatas mengandalkan argumen seseorang saja.

Apa saja sih teori konspirasi yang sempat ramai soal Corona? Berikut 5 dugaan teori konspirasi dengan bantahannya.

Berasal dari laboratorium Wuhan

Muncul pertama kali di Wuhan, virus Corona diyakini merupakan senjata biologis dari Wuhan, China, yang sengaja dilepaskan dari sebuah laboratorium dengan tujuan menyerang negara lain. Namun, hasil penelitian menyebutkan bahwa virus Corona ditularkan secara alami dari hewan seperti kelelawar.

"Dengan membandingkan data sekuens genom yang tersedia untuk strain virus Corona yang diketahui, kita dapat dengan tegas menentukan bahwa SARS-CoV-2 berasal dari proses alami," kata Kristian Andersen, PhD, seorang profesor imunologi dan mikrobiologi di Scripps Research.

Virus Corona menyebar lewat jaringan 5G

Tak hanya itu, virus Corona juga disebut menyebar lewat jaringan 5G. Dampaknya, banyak orang yang akhirnya merusak beberapa tower 5G seperti misalnya di Inggris.

Informasi ini menyebabkan beberapa tower 5G di Inggris rusak karena dibakar oleh masyarakat. Orang yang membakar tower 5G tersebut termakan teori konspirasi jaringan 5G yang disebut bisa menyebarkan virus Corona atau COVID-19.

"Itu hanya omong kosong, omong kosong yang sangat berbahaya," ucap Menteri Kantor Kabinet Inggris, Michael Gove.

Virus Corona berasal dari luar angkasa

Seorang ilmuwan mengeluarkan pernyataan kontroversial. Disebutkan bahwa virus Corona yang saat ini mewabah di berbagai negara berasal dari luar angkasa dibawa oleh meteor yang meledak di China pada Oktober lalu.

Ilmuwan yang dimaksud adalah Profesor Chandra Wickramasinghe dari Buckingham Center for Astrobiology. Ia menduga ledakan meteor melepaskan partikel virus yang kemudian terperangkap di arus udara strastosfer yang mengelilingi Bumi.

Namun spesialis penyakit menular Dominic Sparkes dari University College London mengungkapkan, COVID-19 ini serupa dengan SARS dan MERS yang merupakan virus dari binatang.

"SARS ditemukan sebagai hasil dari kelelawar yang memindahkan virus ke musang yang pindah ke manusia, sementara MERS diketahui ditularkan dari unta ke manusia," tegasnya.

Senjata buatan pemerintah

Beberapa negara saling menuding negara lain sebagai biang kerok. China misalnya, menyebut bahwa virus Corona dibawa oleh Angkatan Darat AS.

Presiden Venezuela, Nicolás Maduro, menyebut bahwa virus Corona merupakan senjata biologis dari Amerika untuk China. Sementara di Iran, pejabat menuding pandemi Corona sebagai bagian dari skema politis untuk menekan angka pemungutan suara.

Di Italia, Matteo Salvini, pemimpin Partai Liga anti-migran Italia, meyakini bahwa virus Corona merupakan buatan China. Namun, semua klaim itu tidak memiliki bukti kuat sama sekali.

Buatan Bill Gates

Banyak tudingan yang mengatakan dalang di balik terjadinya pandemi virus Corona COVID-19 di dunia adalah Bill Gates. Ia dicurigai mempunyai agenda tertentu di balik pandemi ini. Alasan ini muncul lantaran Bill Gates ingin segara membuat vaksin virus Corona dan telah menggelontorkan sejumlah dana sebanyak USD 250 juta atau setara dengan 3 triliun rupiah.

Namun ia dengan tegas membantah tudingan tersebut. Ia mengatakan tindakannya tersebut semata-mata karena ingin membantu dunia menghadapi virus Corona.

"Saya katakan ironis jika Anda mengincar saseorang, yang melakukan yang terbaik untuk membuat dunia siap. Kita memang berada di situasi gila jadi akan ada rumor gila juga," kata Bill Gates. (health.detik.com)

Posting Komentar

0 Komentar