 |
| illustrasi |
Madura Aktual, Bangkalan; Akibat kemarau panjang menyebabkan puluhan hektare lahan tanaman padi di Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur mengalami gagal panen. Hal ini juga terjadi pada ratusan hektare tegalan menjadi tandus dan tak dapat ditanami.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak), Abdul Razak, menyebutkan dampak kemarau tahun ini sangat dirasakan oleh petani. “Kami mencatat sedikitnya ada 62 hektare tanaman padi gagal panen yang diakibatkan kekurangan air,".
“Ada sekitar 62 hektare tanaman padi tersebar di beberapa wilayah di Bangkalan, di antaranya Kecamatan Blega, Kwanyar, Burneh dan Socah,” jelas Abdul Razak, Sabtu (26/9/2015).
Namun tambahnya lahan sawah tegalan yang tak bisa digarap berada di kecamatan Klampis, Kokop, Geger, Tanjung Bumi, Arosbaya, serta Kecamatan Sepuluh.
"Para petani tidak bisa menggarapnya karena tidak ada air,” katanya.
Bahkan menurut Razak, dalam kondisi tanah seperti ini apapun yang ditanam tak akan tumbuh, karena tidak ada pasokan air.
"Meskipun diganti umbi-umbian atau singkong, jika sudah kemarau seperti ini, semua tanaman pertanian akan gagal panen. Hal paling utama untuk pertanian adalah air," tukasnya. (*)
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak), Abdul Razak, menyebutkan dampak kemarau tahun ini sangat dirasakan oleh petani. “Kami mencatat sedikitnya ada 62 hektare tanaman padi gagal panen yang diakibatkan kekurangan air,".
“Ada sekitar 62 hektare tanaman padi tersebar di beberapa wilayah di Bangkalan, di antaranya Kecamatan Blega, Kwanyar, Burneh dan Socah,” jelas Abdul Razak, Sabtu (26/9/2015).
Namun tambahnya lahan sawah tegalan yang tak bisa digarap berada di kecamatan Klampis, Kokop, Geger, Tanjung Bumi, Arosbaya, serta Kecamatan Sepuluh.
"Para petani tidak bisa menggarapnya karena tidak ada air,” katanya.
Bahkan menurut Razak, dalam kondisi tanah seperti ini apapun yang ditanam tak akan tumbuh, karena tidak ada pasokan air.
"Meskipun diganti umbi-umbian atau singkong, jika sudah kemarau seperti ini, semua tanaman pertanian akan gagal panen. Hal paling utama untuk pertanian adalah air," tukasnya. (*)
