Aksi Mundur Warnai Demo Mahasiswa Sumenep.

Program Bupati dan Wakil Bupati Dinilai Tidak Maksimal

Foto: Freedompublic


Madura_Aktual. Sumenep; Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Front Aksi Mahasiswa Sumenep (FAMS) melakukan demo dengan cara aksi jalan mundur sekitar 1 km menuju kantor Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (27/2/2019).

Aksi ini merupakan salah satu bentuk protes terhadap program Bupati dan Wakil Bupati Sumenep, A. Busyro Karim dan Achmad. Fauzi selama tiga tahun memimpin. Pasalnya, selama ini 9 program yang dicanangkan dinilai tidak berjalan maksimal. Salah satu bukti, program membangun desa menata kota hanya sebatas janji belaka.

“Pembangunan, baik di daratan maupun di kepulauan tidak berjalan maksimal. Meski ada pembangunan, tidak ada kontrol yang baik sehingga proyek pembangunan dikerjakan asal-asalan,” kata Korlap aksi FAMS, Junaidi.

Junaidi menyampaikan, program cetak 5 ribu wirausaha muda juga tidak maksimal dan tidak ada manfaatnya bagi peningkatan ekonomi masyarakat. Padahal, semangat awal program tersebut untuk peningkatan ekonomi masyarakat.

“Janji-janji terus, tidak ada program yang benar-benar dilaksanakan secara maksimal. Semua program hanya sebatas dilaksanakan. Padahal, seharusnya program ini harus dikawal. Aksi jalan mundur ini merupakan salah satu bentuk protes kami kepada Bupati dan Wabup sebagai pemegang kendali pemerintahan Sumenep,” tegasnya.

Hingga saat ini belasan aktivis mahasiswa terus berorasi di depan pintu masuk kantor Bupati, Jalan Dr. Cipto. Sebab, Bupati yang diharapkan menemuinya masih belum keluar.

Selain berorasi secara bergantian, mereka juga membawa poster yang bertuliskan kecaman terhadap realisasi program pemerintah, di antaranya “Bupati dan Wabup Ingkar Janji”, “Bupati dan Wabup Gagal Memimpin Kabupaten Sumenep”, “9 Program Bupati dan Wabup Gagal, Gagal, Gagal”, “Pemkab Tutup Mata atas Pembangunam Daratan dan Kepulauan”. (sumber: Portal Madura)